CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 11 Maret 2009

Menggunakan Software Packet Tracer


Pada contoh kasus ini terdapat empat sub-network yang harus dihubungkan. Jadi setiap router terhubung dengan dua network yang berbeda. Dengan demikian pada contoh kasus ini membutuhkan 3 router. Berikut ini merupakan skema dari jaringan yang akan dibangun.

Gambar 1 Menggunakan 3 Router dalam 4 Network

Gambar 1 Menggunakan 3 Router dalam 4 Network

Gambar 2 Skema yang dibangun di atas software Packet Tracer 5.0

Gambar 2 Skema yang dibangun di atas software Packet Tracer 5.0

Langkah Kerja

  1. Jalankan Packet Tracer 5.0, buat logical network baru dengan mengklik menu File->New atau Ctrl+N
  2. Pilih Icon yang bergambar Router sperti gambar yang ada di bawah ini:
Gambar 3 Implementasi kasus pada Packet Tracer 5.0

Gambar 3 Implementasi kasus pada Packet Tracer 5.0

Pada kotak yang berwarna merah menunjukan symbol nomor 1, itu icon router. Pilihlah router yang generic pada symbol nomor 2.

3. Drag & Drop komponen yang dibutuhkan. Komponen tersebut antara lain 4 unit End Device (PC), 2 unit Switch, 2 unit Hub, dan 3 unit Router (Router1, Router2 dan Router 3).
4. Hubungkan masing-masing komponen tersebut dengan menggunakan koneksi kabel Copper Straight-through sehingga skema jaringan akan tampak seperti Gambar 3.
5. Setelah itu, kita akan memulai mengkonfigurasikan masing-masing komponen, yaitu PCs dan Routers. Sedangkan Switches dan Hub tidak perlu dikonfigurasikan karena dalam hal ini hanya berfungsi sekedar penghubung PCs dan Router saja.
6. Cara konfigurasi PCs:
Klik pada PC0 sehingga akan tampak gambar di bawah ini:

Konfigurasi PC

Konfigurasi PC

Pilih IP Configuration, maka akan tampak gambar seperti di bawah ini:

Pada Radio Button pilihlah Static, lalu isikan IP Address. Pada contoh ini saya memasukkan IP Address untuk PC0 dengan:

IP Address: 192.168.18.2

Subnet Mask: 255.255.255.0

Default Gateway: 192.168.18.1

IP Address untuk PC1:

IP Address: 192.168.20.2

Subnet Mask: 255.255.255.0

Default Gateway: 192.168.20.1

IP Address untuk PC2:

IP Address: 192.168.30.2

Subnet Mask: 255.255.255.0

Default Gateway: 192.168.30.1

IP Address untuk PC3:

IP Address: 192.168.40.2

Subnet Mask: 255.255.255.0

Default Gateway: 192.168.40.1

Kita tentukan bahwa di setiap network harus mempunyai Default Gateway:

Default Gateway

Default Gateway

7. Cara konfigurasi Router:

Klik pada Router sehingga akan tampak gambar di bawah ini:

Pilihlah FasEthernet0/0, maka akan tampak gambar sperti di bawah ini:

Masukkan IP Address ke Router 1 pada FastEthernet0/0:

IP Address: 192.168.18.1

Subnet Mask: 255.255.255.0

Masukkan IP Address ke Router 1 pada FastEthernet1/0:

IP Address: 192.168.20.1

Subnet Mask: 255.255.255.0

Jangan lupa untuk menyalahkan Port Status dengan menceklisnya dalam posisi On

Masukkan IP Address ke Router 2 pada FastEthernet0/0:

IP Address: 192.168.20.254

Subnet Mask: 255.255.255.0

Masukkan IP Address ke Router 2 pada FastEthernet1/0:

IP Address: 192.168.30.254

Subnet Mask: 255.255.255.0

Jangan lupa untuk menyalahkan Port Status dengan menceklisnya dalam posisi On

Masukkan IP Address ke Router 3 pada FastEthernet0/0:

IP Address: 192.168.30.1

Subnet Mask: 255.255.255.0

Masukkan IP Address ke Router 3 pada FastEthernet1/0:

IP Address: 192.168.40.1

Subnet Mask: 255.255.255.0

Jangan lupa untuk menyalahkan Port Status dengan menceklisnya dalam posisi On

8. Konfigurasi Routing Table

Pada Router 1 kita akan memasukan IP pada Routing Table, karena Network A akan melakukan proses ping ke Network C dan Network D, maka dari itu kita akan buat Routing Table yang menghubungkan Network A ke Network C dan Network D, sehingga kita dapatkan Routing Table seperti gambar tabel yang ada di atas Routing Table pada router 1

Begitu juga seterusnya pada Router 2 dan Router 3.

Cara memasukkan Routing Table pada Router 1 dengan cara di bawah ini:

Pilihlah Static, lalu masukkan sesuai dengan Routing Table yang kita buat di atas. Pada contoh ini saya memasukkan Routing Table pada router 1:

Network: 192.168.40.0

Mask: 255.255.255.0

Next Hop: 192.168.30.1

Proses selanjutnya masukkan seluruh Routing Table yang kita buat di atas ke dalam setiap Router 2 dan Router 3.

9. Selanjutnya lankukan Ping dari PC0 ke PC3 (IP 192.168.40.2) dengan cara:

Klik PC0 Lalu pilih Command Prompt:

PC>ping 192.168.40.2

Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=170ms TTL=125

Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=171ms TTL=125

Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=149ms TTL=125

Ping statistics for 192.168.40.2:

Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 149ms, Maximum = 171ms, Average = 163ms

PC>

Jika tampil seperti diatas bahwa antar Network bisa saling terhubung:

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keempat PC dalam 4 Network yaitu Network A, Network B, Network C dan Network D yang saling berbeda jaringannya dapat terhubung dengan menggunakan mekanisme static routing.

0 komentar Link ke posting ini

0 komentar: